Thursday, November 03, 2011

Doa Sebelum Tidur

Demi mata yang lebih tajam dari seligi

Dedahkanlah semua sulaman sepi

Pada kelambu malam tanpa ragi


Matamu, hanya matamu, yang tak sudi pergi

Membiarkan matahari, bulan dan lidah api

Sirna dalam usia yang kusunggi


Setelah tak bisa kusebut lagi namamu menjelang pagi

Singkapkan selimutku, masuklah ke dalam mimpi

Dan jangan pernah keluar lagi—

Tuesday, November 01, 2011

Doa Minta Hujan

aku berlindung kepada tubuhmu

dari godaan payung yang terkutuk


dengan menyeru namamu

yang diperam celah tanah


kunyanyikan segala madah

segala sunyi reranting dan senyap angin


ketika tangan-tangan pepohonan terkulai

merangkai lambai walau lambai tak sampai


hanya telapak serupa telaga

menadah salawat tiada berhingga


hanya suara serupa sepi

menyahutmu tanpa tapi


tapi sumur tinggal lumpur

tapi sungai menjadi kubur


sawah-sawah mati, tapi

ladang-ladang kosong, tapi


di langit yang bersih kusam, tapi

sia-sia matahari mencari tempat sembunyi


di taman kota itu, tapi

sepasang kekasih menyumpahi debu pada bangku batu


dan sebagai debu, tak jemu aku

menunggumu menghapusku


menunggumu

menghapusku.