Demi mata yang lebih tajam dari seligi
Dedahkanlah semua sulaman sepi
Pada kelambu malam tanpa ragi
Matamu, hanya matamu, yang tak sudi pergi
Membiarkan matahari, bulan dan lidah api
Sirna dalam usia yang kusunggi
Setelah tak bisa kusebut lagi namamu menjelang pagi
Singkapkan selimutku, masuklah ke dalam mimpi
Dan jangan pernah keluar lagi—